Dalam survei yang dikeluarkannya itu, Ridwan Kamil terlihat memimpin dengan meraih 53,9 persen.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali mengeluarkan hasil riset atau surveinya terhadap tiga Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta 2024. Survei yang dilakukan pada 6-12 September 2024 ini terkait pengaruh Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Dalam survei yang dikeluarkannya itu, Ridwan Kamil terlihat memimpin dengan meraih 53,9 persen. Sedangkan, Pramono Anung 20,8 persen dan Dharma Pongrekun 3,3 persen.

Responden yang memilih mantan Gubernur Jawa Barat itu karena dianggap memiliki pengalaman di pemerintahan dengan persentase 29,1 persen.

“Orang yang memilih Ridwan Kamil itu paling banyak alasannya karena berpengalaman di pemerintahan,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis surveinya secara virtual, Rabu (18/9).

Alasan lain responden memilih Ridwan Kamil yaitu sudah ada bukti nyata hasil kerjanya dengan persentase 20,1. Lalu, jujur dan bersih dari korupsi 10,9 persen.

Sedangkan, alasan utama responden memilih Pramono Anung karena dinilai jujur dan bersih dari korupsi dengan memperoleh 15,6 persen.

Lalu, alasan lain responden memilih Pramono karena punya pengalaman di pemerintahan yakni 14,7 persen dan sudah ada bukti hasil kerjanya 0,9 persen.

Selanjutnya, untuk responden yang mendukung Dharma Pongrekun karena dia dianggap tegas dan berwibawa dengan jumlah 17,4 persen. Jumlah ini tertinggi dari faktor alasan memilih lainnya.

“Saya kira masuk akal, karena beliau berasal dari kalangan, kalau nggak salah, kepolisian. Biasanya kepolisian atau entara dianggap punya ketegasan kebibawahannya lebih dibandingkan dengan masyarakat lainnya,” ujarnya.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Sampel sebanyak 1200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Sampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih.

Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20% dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti.

Sumber : merdeka.com