Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NTB merayakan deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB 2024 dengan semarak di Kantor DPW PKS NTB, Kota Mataram. Deklarasi tersebut sekaligus sebagai konsolidasi awal PKS untuk memenangkan pasangan Bang Zul-Abah Uhel yang diusung PKS dalam Pilkada NTB 2024.
Seperti yang di beritakan di laman lombokpost.jawapos.com, “PKS adalah partai yang kokoh dan terdepan dalam melayani rakyat dan NKRI. Berbicara Provinsi NTB, seluruh kerja PKS dari tingkat wilayah sampai ke struktur desa dan ranting adalah bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat NTB,” kata Ketua DPW PKS NTB Yek Agil Al Haddar.
Menurut Yek Agil, bicara pemenangan bukan hanya terkait visi partai dan calon gubernur dan wakil gubernur. Tetapi berbicara tentang nasib 5,3 juta lebih masyarakat Provinsi NTB dalam lima tahun ke depan.
Yek Agil juga menyatakan sangat optimis bisa memenangkan kontestasi Pilkada NTB 2024. Hal ini berkaca pada pengalaman Pilkada NTB 2018, yakni kerja sama yang kuat antara partai pengusung yakni PKS dan Demokrat, para relawan, dan tim pemenangan. Hal itu mengantarkan Dr. H. Zulkieflimansyah sebagai Gubernur NTB.
Dijelaskan, pada Pilkada 2024 ini, PKS memiliki instrumen dan parameter kemenangan yang tidak berjalan dari nol. Tetapi sudah jauh berjalan dengan berbagai macam kerja sama baik PKS dan Demokrat yang sudah memiliki chemistry. Maupun Partai Nasdem dan Partai Hanura, makin memperkuat kolaborasi.
“Insya Allah pada Pilkada 2024 kita akan menangkan Bang Zul-Abah Uhel. Takbir, takbir, takbir…,” tegas Yek Agil.
Survei Olat Maras Institute
Sementara itu, Olat Maras Institute (OMI) meliris hasil survei Pilgub NTB 2024 yang digelar 8-25 Juli 2024. Elektabilitas Bang Zul – Abah Uhel masih di posisi teratas.
Pada simulasi empat pasangan calon, elektabilitas Bang Zul–Abah Uhel mencapai 38,9 persen. Posisi kedua Rohmi–Firin 22,8 persen; Iqbal–Indah 15,8 persen; Gita–Sukiman 5,6 persen; dan belum bersikap 16,9 persen.
Untuk simulasi tiga pasangan calon, Bang Zul–Abah Uhel berada di posisi tertinggi dengan elektabilitas 39,4 persen. Disusul Rohmi–Firin 24,7 persen; Iqbal–Indah 17 persen; dan belum bersikap 27,2 persen.
Direktur OMI Mifathul Arzak menerangkan, survei tersebut menyasar 1.200 responden dengan margin of erorr +/- 2,89 persen. Sampel dipilih dengan multistage random sampling yang terdistribusi secara proporsional di setiap kabupaten/kota di Provinsi NTB.
Survei Indo Survey dan Strategi
Indo Survey dan Strategi (ISS) juga mengunggulkan pasangan Bang Zul-Abah Uhel sebagai pemenang jika Pilkada NTB 2024 hampir di semua simulasi dan parameter survei, baik secara pribadi maupun pasangan calon.
ISS merilis hasil survei untuk Pilkada NTB dengan memotret peta elektoral, elektabilitas, popularitas sejumlah bakal calon, serta membuat simulasi beberapa pasangan calon.
Dalam simulasi tiga pasangan calon, Bang Zul-Abah Uhel menjadi pemenang dengan raihan 35,7 persen; Gita-Sukiman 23,6 persen; dan Iqbal-Dinda 18,6 persen. Sementara sisanya 22,1 persen tidak tidak menjawab.
Dalam simulasi empat pasangan calon, Bang Zul-Abah Uhel 29,7 persen; Rohmi-Firin 19,9 persen; Gita-Sukiman 16,3 persen; Iqbal-Dinda 12,2 persen; dan tidak menjawab 21,9 persen.
Simulasi dua pasangan calon Bang Zul-Abah Uhel dengan pasangan lain (head to head). Bang Zul-Abah Uhel 43,8 persen; Rohmi-Firin 30,4 persen; dan tidak menjawab 25,8 persen.
Bang Zul- Abah Uhel 38,7 persen; Gita-Sukiman 32,1 persen; dan tidak menjawab 29,2 persen. Bang Zul-Abah Uhel 42,4 persen; Iqbal-Dinda 29,1 persen; dan tidak menjawab 28,4 persen.
Untuk popularitas, ISS menempatkan Bang Zul sebagai tokoh paling populer yakni di angka 72 persen. Disusul Rohmi 71,6 persen; Suhaili 69,2 persen; Gita 57,8 persen; Sukiman 42,5 persen; Iqbal 36,1 persen; Indah 30,2 persen; Mohan Roliskana 25 persen; L Pathul Bahri 24,8 persen; dan Musyafirin 17,8 persen.
Untuk top of mind tokoh, Bang Zul 14,2 persen; Rohmi 8,1 persen; Suhaili 7,3 persen; Gita 7 persen; Iqbal 6,4 persen; Sukiman 6,1 persen; Indah 4,2 persen; Musyafirin 1,3 persen. Sementara yang tidak menjawab 12,6 persen.
Sementara elektabilitas atau keterpilihan, Bang Zul 25,9 persen; Rohmi 11,7 persen; Suhaili 11,6 persen; Gita 9,4 persen; Iqbal 7,1 persen; Sukiman 6,8 persen; Indah 5,3 persen; Musyafirin 1,3 persen; dan tidak menjawab 19,5 persen.
Elektabilitas calon dengan simulasi empat nama, Bang Zul 27,4 persen; Rohmi 17,1 persen; Gita 15,3 persen; Iqbal 13,6 persen; dan tidak menjawab 26,6 persen.
Sementara itu, tingkat elektabilitas calon dengan simulasi tiga nama, Bang Zul 32,9 persen; Rohmi 21,7 persen; Gita 17,5 persen; dan tidak menjawab 27,8 persen. Simulasi tiga nama (tanpa Rohmi), Bang Zul 36,4 persen; Gita 24,6 persen; Iqbal 17,3 persen; dan tidak menjawab 21,6 persen. Simulasi tiga nama (tanpa Bang Zul), Rohmi 30,2 persen; Gita 25,1 persen; Iqbal 18,9 persen; dan tidak menjawab 25,7 persen.
Untuk bakal calon wakil gubernur, elektabilitas tertinggi diraih Suhaili 21,8 persen; Sukiman 19,7 persen; Indah 12,7 persen; Musyafirin 9,2 persen; dan tidak menjawab 18,1 persen
Direktur Strategi dan Operasional ISS Karyono Wibowo mengatakan, survei tersebut memiliki 880 responden. Metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of erorr) -+ 3,37 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan metode wawancara pada 20-25 Juli 2024.
“Pilkada NTB 2024 masih cukup dinamis. Pergerakan dan migrasi pemilih masih sangat bebas,” katanya.
Perubahan atau migrasi pilihan itu menurutnya disebabkan banyak hal. Seperti penetrasi politik ke akar rumput, gempuran money politik, serta visi-misi.
Tingkat elektabilitas juga masih sangat mungkin berubah. Hal ini dilihat dari masih tingginya angka swing voter yang berada di atas 20 persen. (lil)