Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka opsi kembali mengusung tagline Hade jilid 2 pada Pilgub Jabar 2024. Opsi kali ini adalah memasangkan Haru Suwandharu – Desy Ratnasari (Hade).
Hade Jilid 2 berkaca pada Pilgub Jabar tahun 2008 lalu, dimana PKS juga berkoalisi dengan PAN yaitu mengusung Ahmad Heryawan – Dede Yusuf (Hade). Pasangan tersebut kala itu menang telak mengalahkan incumbent Dani Setiawan.
“Kita bisa bernostalgia, ada Hade jilid 2 bisa saja ya. Dulu Hade tuh Ahmad Heryawan-Dede Yusuf, kalau sekarang Hade jilid 2 Haru- Desy Ratnasari,” kata Ketua KSP DPW PKS Jabar Fakhrudin Rusybani di Bandung, Senin 29 Juli 2024.
Menurut dia, komunikasi antara PKS dengan PAN dalam hal ini Desy Ratnasari terus terjalin. Meskipun, partainya belum menyodorkan pasangan tersebut kepada DPP. Namun silaturahmi dan komunikasi dengan artis, salah satu Desy Ratnasari terus dilakukan.
Nama Desy Ratnasari, kata dia, muncul sebagai salah satu figur artis yang masuk radar untuk menjadi pasangan kader PKS. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa artis lain yang juga memiliki potensi berkoalisi dengan PKS.
Menurut dia, keberhasilan memenangkan pemilihan gubernur di Jawa Barat tidak lepas dari strategi politik yang matang. Dengan luas wilayah yang mencakup 27 kota dan kabupaten serta memiliki 35 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT), strategi politik yang efektif sangat dibutuhkan.
Diakuinya, salah satu rumus kemenangan di Jawa Barat yang sering dibicarakan di kalangan politisi dan peneliti adalah menggabungkan popularitas individu seperti artis dengan mesin partai yang kuat.
Dalam konteks ini, PKS yang memiliki basis dukungan yang kuat seringkali defisit dalam popularitas personal. Sehingga mengandalkan figur artis sebagai pasangan politik menjadi strategi yang ampuh.
“Nah, artis biasanya menjadi mesin popularitas yang ampuh,” tegas dia.
Dia menyebutkan, siapa yang kenal Ahmad Heryawan pada 2008 lalu. Wakil Ketua DPRD Jakarta kemudian maju di Pilgub Jabar dan menang.
Begitupun dengan Pilgub enak tahun lalu mengusung Ahmad Syaikhu yang berhasil mendapatkan suara yang cukup untuk mengalahkan pesaingnya seperti Dedi Mulyadi dan TB Hasanuddin.
Sementara itu, pada survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO), muncul nama Haru Suwandharu dan Desy Ratnasari.
Desy Ratnasari menjadi salah satu tokoh yang cukup populer dengan angka 39,5 persen. Sedangkan Haru Suwandharu 6,5 persen. ***
sumber : ayobandung.com